Leuwi Panjang Bandung

Waktu menunjukan pukul 21.19 wib ketika bis Primajasa yang aku naiki malam ini bergerak pelan meninggalkan terminal  Leuwi Panjang Bandung. Rencanaku untuk naik bis MGI Bandung-Depok gagal. MGI depok terakhir berangkat pukul 19.00 wib

Tak banyak yang berubah di terminal ini, beberapa awak kendaraan berusaha meneriakan  kota tujuan bis, beberapa lagi asik ngobrol sambil minum kopi atau menghirup asap yang mengebul dari rokok yang mereka selipkan di bibir. Beberapa lagi  serius bermain catur atau kartu. Di salah satu sudut, Sepasang tunawisma asik ngobrol. Entah apa yang mereka bicarakan, mungkin tentang beban hidup, harapan, atau mungkin tentang impian mereka. Entah…

Aku mencoba mengingat kapan terakhir menginjakan kaki di terminal ini, 6 bulan lalu? Ya aku ingat siang saat kembali dari Ciwidey dan raker di lembang lalu melanjutkan perjalanan kembali ke Jakarta, aku melalui terminal ini. Tapi bukan, bukan situasi seperti itu yang aku maksud, aku kembali berusaha mengingat kapan aku terakhir menginjakkan kaki di terminal ini persis situasinya seperti malam ini. Satu tahun? Dua tahun? Atau mungkin tiga tahun lalu? Aku lupa…

Tak dapat dipungkiri, terminal Leuwi panjang mempunyai sejarah tersendiri dalam perjalanan hidupku, saat perusahaan travel belum sebanyak dan semurah sekarang, saat belum ada tol Cipularang, Terminal Leuwi Panjang dan Jalur cianjur sampai puncak pas bogor adalah satu-satunya gerbang penyatu antara Bandung dan Jakarta setiap dua minggu atau satu bulan sekali, terminal Leuwi Panjanglah satu-satunya harapan *lebay* :)))

Entah kenapa ada sedikit rasa rindu ke masa-masa itu, saat hanya bis dari PO Bintang Permata, PO Harum dan  PO Parahyangan berkuasa di jalanan, tak ada MGI Bandung Depok yang ngehitzz dan mendekatkan jarak Bandung-Depok itu hahahah….

Ahh… Kadang hal-hal kecil dan menurut orang mungkin tak penting itu sesungguhnya adalah sesuatu yang penting bagi kita, Kadang menikmati perjalanan itu mempunyai makna tersendiri bukan sekedar bagaimana menyelesaikannya. Aku  memandang keluar jendela yang tampak gelap, suara seksinya Chris Martin yang melantunkan the Hardest Part terdengar dari earphone mp3 player yang aku pasang di kuping. Masih Sepi.. tak ada teman bicara, dan aku mulai mengantuk…  zzZzzzz

Terimakasih telah menjadi bagian kepingan puzzle kehidupanku ya Leuwi Panjang :-*

Advertisement

5 thoughts on “Leuwi Panjang Bandung

  1. Ahh… Kadang hal-hal kecil dan menurut orang mungkin tak penting itu sesungguhnya adalah sesuatu yang penting bagi kita, Kadang menikmati perjalanan itu mempunyai makna tersendiri bukan sekedar bagaimana menyelesaikannya.

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s