Mobil Omprengan

>Pernah denger yang namanya mobil omprengan?

mobil omprengan atau beberapa orang temen saya menyebutnya dengan mobil odong-odong [nga ngerti darimana istilah odong-odong itu lha wong ada juga alphard yang ngompreng kok disamaain dengan odong-odong yang biasanya berkeliling pada sore hari disekitar perumahan yang penumpang setianya anak-anak :D] adalah angkutan semi private yang biasanya beroperasi pada pagi atau sore hari yang kebanyakan penumpangnya adalah para pekerja atau mahasiswa yang bertempat tinggal di pinggir kota jakarta dan beraktifitas dijakarta. sekitar dua tahun lalu saya adalah salah satu pelanggan setia mobil omprengan.

Biasanya satu mobil sejenis kijang atau carry [yang tempat duduk dibagian belakangnya berhadapan] diisi 12 orang, dibagian depan ada sopir dan satu orang penumpang, ditengah empat orang dan dibagian belakang enam orang. terkesan tidak manusiawi ya mobil sekecil itu diisi 12 orang, seperti ikan sarden dalam kaleng kata temen saya berkelakar πŸ˜€ tapi entah kenapa saya lebih memilih naik mobil omprengan dibandingkan harus berdesakan naik bus kota meskipun katanya patas ac tapi tetep aja nga nyaman, belum lagi ancaman dari para copet mengerikan… mobil omprengan meskipun terlihat tidak manusiawi karena isinya yang penuh tapi tetap jadi favoritnya para pekerja sekelas saya, dengan uang delapan ribu rupiah atau kadang harus merogoh kocek lebih [+/- sepuluh ribu rupiah] jika para penumpang memutuskan untuk mengurangi isi mobil misalnya ditengah seharusnya empat orang menjadi tiga orang atau yang dibagian belakang seharusnya enam orang menjadi empat orang, saya sudah dapat duduk tenang pasang earphone trus langsung tidur πŸ˜€ tanpa harus memikirkan keruwetan jalan,harga bensin yang melambung, tarif tol yang ngilani. syukur-syukur dapat yang ber AC atau ketemu pemilik mobil yang lumayan bagus yang kebetulan mengomprengkan mobilnya karena takut terkena “Three in One”

Ada seorang Teman saya yang lebih cinta dengan mobil omprengan dibanding saya, entah bagaimana awalnya dia dan suaminya yang sebelumnya pulang pergi dengan kendaraan pribadinya akhirnya memutuskan menjadi member the omprengan’s πŸ˜€ alasan yang utama sih karena suaminya itu stress dengan kemacetan tol jagorawi, capek mesti bawa mobil sendiri depok-jakarta-depok,ribet harus cari joki karena mereka melewati jalur 3in1, ditambah lagi dengan harga bensin,tarif tol,biaya parkir yang gila-gilaan. kalo sebelumnya ketika membawa sendiri kendaraan pribadinya, setiap hari mereka mengeluarkan biaya operasional diatas 100rb sekarang mereka hanya perlu merogoh kocek 60rb per harinya. lumayan hemat juga ya πŸ˜€

meskipun sekarang saya bukan member the omprengan’s lagi tapi saya tetep merasakan manfaat keberadaan mobil omprengan. apalagi ketika sopir kantor cuti atau sakit atau ketika saya ada sedikit keperluan sehingga tidak bisa ikut mobil jemputan kantor. makanya saya bersimpati juga ketika minggu lalu ada demo yang menentang keberadaan mobil omprengan karena dianggap ilegal dan tidak mempunyai izin trayek resmi, sedih aja lihat sopir omprengan harus kucing-kucingan dengan polantas.. Omprengan sayang Omprengan malang…

6 thoughts on “Mobil Omprengan

  1. >Salam Kenal.Ikutan komunitas omprengan yuk. Biar bisa janjian pulang pergi ke kantor. Yang begini khan nggak melanggar aturan alias nggak perlu khawatir nggak ada mobil saat ada razia.Terima kasihAdhigunahttp://omprengan-jabodetabek.blogspot.com/

    Like

  2. >@Bayu CH : coba kereta express depok tanah abang, berhenti di dukuh atas trus sambung busway :)Postingan lebih dari satu tahun lalu πŸ™‚ hampir lupa pernah posting inin dan nga sempet di tengokin komennya *payah* :p thanks u Adhiguna dan astrid yang pernah mampir =))

    Like

  3. >dear friends, saya berpikir untuk cari teman2 seperjalanan atau yang saya tahu istilahnya "omprengan". Tujuan saya adalah bintara bekasi -kuningan, lewat caman langsung keluar pintu tol kuningan. Dari teman2 yang mungkin tertarik untuk gabung silahkan email ke f_sonnevil@yahoo.com.

    Like

Leave a comment