Tepat jam Tujuh pagi Mang Ujo dan Temannya, tukang  ojek yang akan mengantar kami ke pantai Loji sudah menjemput di Hostel Daun Daun. Tapi sebelum menuju ke Pantai Loji kami memutuskan untuk singgah sebentar di Pantai sekitar Pelabuhan Ratu. Sebenernya pantai Pelabuhan Ratu tidak terlalu menarik perhatian kami karena biasanya terlalu ramai pengunjung. Tapi pagi itu pantai terlihat sepi, beberapa orang pedagang menyiapkan dagangan di kiosnya, Seporsi Mie Instan plus Telor dan Air kelapa menjadi pilihanku untuk sarapan pagi itu, Menikmati seporsi instan hangat sambil memandang pantai Pelabuhan Ratu yang sunyi menjadi suatu pengalaman yang mewah untukku hahahaha

Selesai sarapan kami langsung menuju ke Pantai Loji, Lebih dari 30 menit kami berkendara motor dengan jalanan yang medannya sangat sulit. Sesekali kami berpapasan dengan sepasang bule yang mengendarai motor dan membawa papan selancar,  beberapa lagi kami saling tebar senyum dengan penduduk lokal yang berjalan menuju sawah. Meskipun jarak yang lumayan jauh, kondisi jalanan yang rusak dan turun naik, aku sangat menikmati perjalanan pagi itu. Hamparan padi yang mulai menguning begitu menyegarkan mata.

Klenteng Kwan Im terletak disebelah kiri dari kami datang, Begitu sampai kami langsung menuju ke pantai Loji. Pasir yang hitam mengkilat, deretan karang yang hitam pekat dan kokoh menyambut kami, Ombak di pantai Loji cukup tinggi tapi karena kami bermain-main di dekat karang maka ombak tinggi itupun terhempas karang. Kurang lebih hampir satu jam kami bermain dengan air laut Loji,  Baju dan Celana basah tak menghalangi kebahagiaan kami pagi itu. Banyak gambar pemandangan bagus kami  abadikan dalam ingatan dan kamera kami.

Sebelum kembali ke hostel kami sempatkan untuk mengunjungi Klenteng Kwan Im, Klenteng yang Megah dibangun di tanah yang berkontur berundak. Demi ingin berhemat tenaga karena ingin melanjutkan perjalanan ke Bandung kami memutuskan tidak naik ke tingkatan yang lebih tinggi di Klenteng Kwan Im. tapi hanya melihat-lihat bagian bawah klenteng.

Menjelang Dzuhur kami sudah sampai di hostel, Selesai Sholat Dzuhur kami bersiap menuju terminal Sukabumi. Mang Ujo dan temannya sudah menunggu kami di depan hostel. Selamat tinggal Cimaja dan hostel Daun Daun, senang rasanya sudah mengisi memori dalam ingatan kami dengan sebuah tempat yang indah dan penduduk lokal ya ramah.

Sampai di Terminal Sukabumi kami mampir ke sebuah warung khas sunda, Semangkok Sup Ikan hangat dan Sepiring Nasi mengisi sudut lambung kami yang kosong. Dengan bis MGI jurusan Sukabumi – Bandung kami meninggalkan Sukabumi.

Nantikan kembali ceritaku di kota paris van java ya 🙂