Apa yang paling berharga dalam hidup kamu? Dia memulai percakapan dalam sebuah Instant Messenger malam ini, “ehhmm apa, entahlah tapi aku merasa yang terpenting dalam hidupku itu adalah WAKTU” Dia tak langsung merespon jawabanku, masih “D” belum “R”

Aku membolak-balik buku Zahir-nya Paulo Coelho yang tergeletak disamping tempat tidurku, telah 9X kubaca. Aku membuka halaman yang aku tandai dengan stabillo berwarna Orange, tampak lecek.  Tangan dan pikiran tertuju kepada buku tapi mataku tak berkedip mengawasi lalu lintas linimasa twitter yang begitu cepat. Ya Linimasa pada Minggu malam biasanya dipenuhi dengan orang-orang yang tak rela harus berpisah dengan hari libur. Aku kembali melonggok aplikasi IM dan berharap ada tanda “R” tak lagi “D” tapi kenyataanya masih “D”

Zara Zettira, penulis kenamaan itu menulis “If I granted one request, i will request for time. Something that can change everything and money can’t buy” dalam timeline-nya. Ahh mba Zara. . . apa yang ada dalam pikiran mba kok mirip dengan apa yang ada dalam pikiranku? *ihik*

Aku kembali membaca ulang pesan yang aku kirimkan dan kemudian dibalas oleh Orang yang pernah (dan masih) aku anggap menjadi bagian penting dalam hidupku. betapa waktu bisa membuat segalanya tampak berbeda. Jika aku mampu berkompromi dengan waktu, maka aku yakin dapat berkompromi dengan kamu!

“D” berubah menjadi “R” bersamaan dengan bunyi telefon masuk . . . – N –